Saat ini dunia diresahkan oleh penyakit COVID-19. Salah satu penyakit yang baru ditemukan dan meresahkan dunia (new emerging disease) ini disebabkan oleh virus SARS-Cov2. Gejala penyakit ini di antaranya demam, batuk/pilek, dan sesak napas.

Penyakit COVID-19 mudah menular antarmanusia. Penularan antarmanusia terjadi melalui droplet orang yang terinfeksi virus SARS-Cov2. Droplet adalah percikan yang muncul dari saluran pernapasan saat seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Droplet terbang di udara sesaat lalu jatuh dan menempel di permukaan, baik permukaan lantai, meja, kursi, atau benda apapun. Di luar tubuh manusia (di droplet) virus SARS-Cov2 dapat bertahan beberapa hari.

COVID-19 memiliki angka kematian (fatality rate) sekitar 3%. Angka ini di bawah penyakit MERS-Cov dan SARS. Pada tahun 2012-2019, tercatat MERS-Cov terjadi sebanyak 2494 kasus dengan 858 kematian (34%). Adapun SARS, yang mewabah pada tahun 2003, tercatat terjadi 8098 kasus dengan 774 kematian (sekitar 10%).

Meskipun fatality rate rendah, COVID-19 ditemukan sangat mudah menular antarmanusia. Dalam laporan situasi yang dikeluarkan oleh WHO pada 8 Maret 2020 terkonfirmasi 105.586 kasus COVID-19 dengan 3.584 kematian (3,39%). Jumlah kematian relatif sangat tinggi dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Jauh lebih tinggi dari MERS-Cov dan SARS. Oleh karena itulah dibutuhkan tindakan pencegahan untuk mencegah penularan hingga eradikasi penyakit tersebut.

Bagaimana mencegah terjangkit COVID-19?

Sesungguhnya virus SARS-Cov2 (penyebab penyakit COVID-19) ialah ciptaan Allah Ta’ala. Begitu pula orang menderita berbagai penyakit, termasuk COVID-19, atas kehendak Allah Ta’ala. Maka kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar terhindar dari penyakit tersebut serta melakukan usaha-usaha dhahir. Di antara tips agar terhindar dari wabah COVID-19 adalah sebagai berikut.

  1. Meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dengan berbagai doa dan dzikir.

Di antara doa yang perlu kita baca secara rutin ialah dzikir pagi/petang berikut ini.

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya.” (HR. Ahmad 2/290, An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45).

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika datang seseorang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia bercerita: Tadi malam saya ketemu kalajengking dan menyengatku. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Andaikan ketika sore kamu membaca: (doa di atas), niscaya binatang itu tidak akan membahayakan dirimu.” (HR. Muslim).

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dengan nama Allah, yang tidak akan berbah segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dari Utsman bin Affan radliallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang setiap pagi dan sore membaca doa ini sebanyak tiga kali: (doa di atas), maka dia tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.”

  1. Hindari bepergian ke daerah wabah.

Menghindari area wabah ialah cara jitu untuk mengurangi risiko tertular penyakit COVID-19.

  1. Menggunakan masker jika merawat atau kontak erat dengan pasien infeksi saluran pernapasan.

Virus corona ditularkan melalui droplet, yaitu partikel aerosol yang muncul saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Umumnya droplet dapat tersebar dalam rentang maksimal 1-2 meter. Penggunaan masker disarankan bagi orang yang sakit infeksi saluran pernapasan, atau orang yang merawatnya, atau orang yang berada di lingkungan berisiko tinggi. Jika Anda tidak dalam kondisi sakit saluran pernapasan dan tidak kontak erat dengan penderita infeksi saluran napas, tidak perlu menggunakan masker.

  1. Rajin mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan.

Droplet dapat menempel di permukaan berbagai benda di sekitar kita dan dapat bertahan di luar tubuh manusia selama beberapa hari. Lakukan cuci tangan dengan desinfektan atau sabun setelah menggunakan fasilitas umum atau bepergian di tempat umum, sebelum makan, dan sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata. Di mulut, hidung, dan mata terdapat area yang tidak tertutup kulit sehingga lebih mudah terjadi infeksi. SARS-Cov2, penyebab COVID-19, adalah virus berjenis enveloped-RNA virus. Virus jenis ini sangat mudah mengalami kerusakan/kematian saat terpapar sabun atau desinfektan. Dengan demikian cuci tangan sangat efektif.

  1. Konsumsi diet sehat. Jika perlu tambahkan zat penguat ketahanan tubuh.

Biidznillah, sistem imun tubuh yang sehat dapat menekan manifestasi infeksi korona; sehingga meskipun terinfeksi, pasien tidak mengalami kesakitan yang berat, apalagi kematian. Konsumsi diet sehat dan seimbang bermanfaat untuk menjaga pertahanan tubuh tetap optimal. Konsumsi berbagai rimpang seperti jahe dan kunyit juga bermanfaat untuk pertahanan tubuh.

  1. Stop merokok.

Kebiasaan merokok menyebabkan kerusakan mukosa serta kelemahan gerakan silia pada saluran pernapasan. Salah satu fungsi mukosa ialah sebagai benteng pertahanan tubuh. Adapun silia berfungsi untuk mengeluarkan benda-benda asing termasuk partikel pembawa virus dari saluran pernapasan. Kebiasaan merokok membuat orang lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan.

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Disusun oleh : dr. Afif Azhrul Firdaus (dokter umum RS Islam Yogyakarta PDHI)

 

Referensi:

Aplikasi berbasis Android “Apa Doanya”; memuat doa dan dzikir Hisnul Muslim.

Coronavirus disese 2019 (COVID-19) Situation Report March 8th, 2020, WHO.

Mahese A 2020, Coronavirus: COVID-19 has killed more people than SARS and MERS combined, despite lower case fatality rate, British Medical Journal, vol.368(m641).

Mahima, Rahal, A, Deb, R, Latheef , SK, Abdul Samad, H, Tiwari, R et al. 2012, Immunomodulatory and Therapeutic Potentials of Herbal, Traditional/Indigenous and Ethnoveterinary Medicines, Pakistan Journal of Biological Sciences, vol. 15(16).

Ramesh, P, Piyush, G, Mohd,T & Sanjay, K 2012, Herbal Plants Used for Immunomodulatory Action: A Review, International Journal of Research in Pharmacy and Science, vol. 2(3).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *